Kesultanan Yogyakarta memiliki beberapa gamelan pusaka.Setiap perangkat gamelan memiliki nama kehormatan.Tiga gamelan berasal dari masa sebelum perjanjian Giyanti sementara gamelan lainnya dibuat
pada masa Kesultanan Yogyakarta.Ketiga gamelan pusaka adalah Kangjeng Kyai Gunturlaut,Kanjeng Kyai Maesaganggang,dan Kanjeng Kyai Gunturmadu.
Kanjeng Kyai Gunturlaut
Jenis gamelan monggang yang berasal dari zaman Majapahit.Gamelan yang hanya dimainkan dalam acara penting,seperti penobatan sultan dan pernikahan putra-putri sultan.Gamelan ini pernah dimainkan untuk menyambut Pangeran Mangkubumi ( Sultan HB I ) pada saat penandatanganan Perjanjian Giyanti (1755).
>>> Gamelan Kyai Gunturlaut.
Kanjeng Kyai Maesaganggang
Jenis gamelan kodhok ngorek yang dimainkan dalam laras slendro.Pangeran Mangkubumi memperoleh gamelan ini setelah penandatanganan Perjanjian Giyanti.Gamelan dimainkan dalam penobatan dan ulang tahun sultan,putra-puri sultan.
>>> Kyai Maesaganggang
Kanjeng Kyai Gunturmadu
Jenis gamelan sekati yang dimainkan saat perayaan sekaten.Gamelan ini diperoleh setelah perjanjian Gayanti.Gamelam gunturmadu memiliki saudara kembar,yaitu gamelan Kanjeng Kyai Guntursari milik kasunanan Surakarta.
>>> Kyai Gunturmadu
>>> Kyai Guntursari.
Agar gamelan sekati tetap sepasang,keraton membuat gamelan Kanjeng Kyai Nagawilaga.
>>> Kyai Nagawilaga.
Irama gamelan Jawa yang lembut dan halus mencerminkan pandangan hidup orang jawa yang selalu selaras dalam berbicara,bertindak serta toleransi antar sesama.